Misteri di Sekolah
By : Yohana
Ada sebuah sekolah yang cukup besar, SMPN 8 namanya. Sekolah itu letaknya hamper dekat rimba. Tetapi banyak murid-murid yang mau bersekolah disana karena bagusnya fasilitas yang tersedia. Dari banyak murid itu, ada 4 sekawan yang sudah bersekolah disana selama 3 tahun. Sekarang mereka sudah kelas IX.
Mereka adalah Daniel, Ifdhal, Ranti dan Ifa. Suatu hari mereka sedang mendiskusikan sesuatu.
“Hei, udah dengar belum? Tentang anak kelas VII yang nggak sekolah seminggguan.” Ifa datang sambil membawa minumannya. Membuat ketiga temannya yang sedang membahas soal matematika, serentak menoleh kepadanya.
“Ngapain juga ngurusin itu, Fa? Palingan juga sakit.” Daniel menanggapi dengan tidak peduli. Ifdhal dan Ranti mengangguk-angguk sambil terus menulis angka-angka.
Ifa pun menghela napasnya. “ Bukan sakit! Kata teman-temannya dia habis ngelihat hal aneh disekolah ini.” Ifdhal mulai tertarik untuk mendengarkan dengan Daniel. Sedangkan Ranti tampaknya tak peduli.
“Anak itu ngeliat patung peraga di labor biologi berlari di sepanjang koridor. Terus dia juga ngeliat asap-asap putih di dekat WC, tapi nggak ada siapapun disana, dan tiba-tiba ada tetesan-tetesan yang jatuh. Pas dia lihat lebih dekat, ternyata tetesan itu berwarna merah darah. Iiiiii..., terus banyak lagi. Makanya dia nggak sekolah. Mana ngeliatnya malam-malam lagi…” Ifa mengakhiri ceritanya dengan bergidik ngeri. Minumannya saja hampir tumpah.
“Jangan cerita yang begituan dong! Serem nih…” Rantih tiba-tiba angkat bicara sambil melonjat kearah Ifa.
Daniel tampaknya biasa saja, tapi Ifdhal terlihat sedikit ketakutan sambil sambil beberapa kali meneguk air ludahnya. “Gimana kalau mala mini kita ke sekolah? Kita lihat tuh, yang Ifa certain. Biar kita tahu kebenarannya.: Daniel yang penasaran segera mengajukan usul. Ifa langsung mengangguk-angguk semangat. Sedangkan Ifgdhal dan Ranti terlihat ragu-ragu.
“Dhal, Ran, kalian ikut juga kan? Tanya Ifa
“Aku nggak deh. Masa’mau nyari hantu-hantu begituan.” Ranti sedikit menjerit sambil menggenggam tangan Ifa makin kuat. Ifa terlihat sedikit meringis karena kesakitan.
Setelah mereka –Daniel dan Ifa- membujuk Ranti dan Ifdhal agar mau ikut, akhirnya mereka berhasil. Walaupun sebenarnya Ranti sangat tidak mau dan Ifdhal mau-mau-tidak, karena didesak terus akhirnya mereka mau juga.
___MALAM___
Mereka sudah berkumpul di depan gerbang sekolah. Alasan mereka masing-masing adalah menginap untuk membuat tugas. Setelah berusaha keras, Daniel akhirnya bias membuka gembok gerbang yang sebenarnya sudah tua dan berkarat.
Mereka berempat masuk ke halaman sekolah selangkah-selangkah. Kenapa? Karena Daniel dan Ifa sibuk menarik Ifdhal dan Ranti untuk masuk. Ranti tiap sebentar minta pulang. Membuat Daniel, Ifa dan Ifdhal sedikit kewalahan membujuk Ranti. Ifdhal sudah sedikit berani untuk terus masuk.
Ketika sudah berada ditengah sekolah, mereka menyadari kalau suasana sedikit aneh. Terdengar sayup-sayup suara angin malam yang dingin dan daun-daun yang melambai-lambai. Sekolah sangat gelap karena semua lampu dimatikan. Mereka berempat semakin erat saling berpegangan. Yang terlihat agak santai hanya Ifa dan Daniel. Ifdhal bersembunyi dibalik punggung Daniel. Sedangkan Ranti dibalik punggung Ifa.
Tiba-tiba…
“AAAAAAAAAAA…!!!”Apakah yang terjadi? Bagaimana keadaan mereka? Baik-baik sajakah? Tunggu kelanjutannya!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar